Senin, 01 September 2014

AKHLAK TERCELA



MENGHINDARI AKHLAK TERCELA
ABU LAHAB, ABU JAHAL,
DAN MUSAILAMAH

STANDAR KOMPETENSI
Menghindari perilaku tercela.
KOMPETENSI DASAR
Menghindari perilaku dengki seperti Abu Lahab dan Abu Jahal.
Menghindari perilaku bohong seperti Musailamah Al Kadzdzab.

TANBIH
إِنَّ اللهَ لاَ يَهْدِيْ مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
Artinya :
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (QS. Az Zumar : 3)


IFTITAH

Manusia diberi akal oleh Allah SWT dengan akal dan hatinya manusia dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang terpuji dan yang tercela, dan yang hak dan yang bathil. Barang siapa yang berbuat kebaikan maka akan dibalas pula dengan kebaikan (pahala), dan barang siapa yang berbuat keburukan, maka akan dibalas pula dengan keburukan (dosa). Maka dari itu, kalau ingin mendapat pahala dari Allah, kerjakanlah hal-hal yang baik dan hindari perbuatan buruk dan akhlak yang tercela.






A. MENGHINDARI PERILAKU DENGKI SEPERTI ABU LAHAB DAN ABU JAHAL
1. Sifat Dengki
Setelah memahami kisah Abu Lahab dan istrinya, kalian tahu bahwa keduanya adalah tokoh jahat yang harus dijauhi perilakunya. Di antara sifat tercela itu adalah hasud atau dengki. Kata hasud berasal dari bahasa arab yang berarti dengki, yaitu perasaan tidak senang terhadap orang lain. Orang yang bersifat dengki akan bersikap iri hati. Ia menginginkan agar nikmat itu hilang dari penerimanya dan berpindah pada dirinya. Melihat orang lain menerima nikmat, ada perasaan benci di benaknya. Di hatinya timbul pertanyaan : “Mengapa bukan saya saja yang menerima nikmat itu?” perasaan tidak suka ini didorong oleh hawa nafsu rakus ingin memiliki nikmat yang diterima oleh orang lain dengan segala cara. Dorongan hawa nafsu itu mendorong untuk berbuat tidak baik. Ia berusaha untuk merampasnya dan menghalang-halangi usaha orang lain. Akibatnya akan terjadi perkelahian dan pertengkaran. Orang yang hasud akan selalu menjelek-jelekkan dan menganiaya orang yang menerima nikmat itu.
Coba ingatlah kembali kisah Abu Lahab dan istrinya. Abu Lahab bersifat tidak senang karena Muhammad, anak yatim piatu itu tidak pantas menerima anugerah sebagai Nabi pemimpin umat. Dalam hati Abu Lahab berkata : “Mengapa tidak aku saja yang menjadi Nabi, tentulah aku akan banyak pengikut.” Dikarenakan sifat hasud tersebut, Abu Lahab menjadi gengsi untuk mengikuti seruan dakwah Muhammad. Dia tetap menyembah berhala dan menuduh Muhammad telah merubah agama nenek moyangnya. Abu Lahab berusaha menolak dan menghalang-halangi kegiatan Nabi Muhammad. Bahkan dia dengan gigih juga berusaha untuk menyakiti dan membunuh Nabi Muhammad.
Perilaku Abu Lahab dan Abu Jahal adalah hampir sama, yaitu sifat iri hati yang mendorong untuk memusuhi terhadap Nabi Muhammad dan orang-orang Islam. Perilaku seperti itu juga dilakukan oleh kebanyakan penduduk jahiliyah Arab Mekah. Jika diperhatikan maka perilaku iri hati itu bukan hal-hal yang remeh. Akan tetapi penyakit hati yang sangat ganas dan merusak ibarat penyakit kanker yang makin mengganas dan menggerogoti badan. Baik terhadap diri sendiri pelakunya maupun orang lain dan masyarakat.
Masih ingatkah kalian kisah Abu Jahal dan teman-temannya. Abu Lahab bersifat kejam dan bengis kepada semua orang pengikut Nabi Muhammad. Bahkan tidak segan-segan membunuh dan menyiksanya. Kalian tentu masih ingat kisah Abu Jahal yang membantai keluarga Ammar bin Yassir dan keluarganya dengan sara membakar hidup-hidup. Perbuatan semacam itu adalah dosa besar dan berat siksanya. Tentunya perbuatan itu tidak pantas dilakukan oleh manusia. Orang yang melakukan penganiayaan kepada orang lain adalah menjadi temannya Raja Fir’aun dan Raja Namruz yang besok akan menjadi penghuni neraka. Perhatikanlah, akhir perjalanan hidup mereka dikalahkan oleh kekuasaan Allah. Yaitu melalui kemarahan alam maupun lewat kekuatan tangan orang-orang yang beriman.
2. Bahaya akibat sifat dengki (hasud)
Hasud adalah penyakit rohani yang merusak jiwa. Orang yang memiliki sifat dengki jiwanya tidak tenteram jika ada orang lain menerima nikmat. Dia tidak dapat mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya. Dalam jiwanya terdapat perasaan selalu kurang. Ia ingin selalu memperoleh nikmat yang lebih banyak. Kalau orang lain menerima nikmat, ia juga harus menerimanya. Orang seperti ini jiwanya sangat kerdil. Keberhasilan orang lain tidak bisa diterima dengan lapang dada dan tenang. Itulah sebabnya Nabi Muhammad melarang manusia memiliki sifat hasud atau dengki. Rasulullah SAW bersabda:
وَلاَ تَحَاسَدُوْا وَلاَ تَبَاغَضُوْا

Artinya:
"Dan janganlah kamu saling mendengki dan jangan pula saling membenci."
Perbuatan saling mendengki akan menimbulkan fitnah yang besar dan kerusakan yang menyedihkan. Sedangkan perbuatan saling membenci akan menimbulkan pecahnya rasa persaudaraan dan kerugian keimanan serta keamanan. Perhatikanlah orang yang saling mendengki, ketika bertemu mereka tidak mau bertegur sapa serta saling menghindar. Bahaya yang besar pula adalah sifat dengki merusak segala amal kebajikan. Islam sangat melarang keras perbuatan ini karena kerugiannya sangat besar.
Rasulullah bersabda:
اِيَّاكُمْ والْحَسَدَ فَاِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَابَ  (رواه ابو داود)


Artinya:
"Jauhilah oleh kamu sifat dengki, karena dengki itu memakan segala kebajikanmu, seperti api memakan kayu bakar." (H.R. Abu Dawud)
Dalam surah An-Nisa' ayat 54 Allah berfirman:
أَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ الله ُ مِنْ فَضْلِهِ
Artinya:
Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia Allah telah berikan kepada manusia itu? (QS. An Nisa': 54)
Dari keterangan di atas, dapat kita ambil pengertian hasud yaitu mengharapkan hilangnya kenikmatan orang lain, supaya nikmat itu berpindah kepadanya. Ia berusaha berbagai cara, kadang-kadang dengan cara curang agar musuhnya celaka. Perilaku ini harus dijauhi karena merusak amal dan merugikan diri sendiri serta orang lain.
3. Menghindari perilaku dengki
Sebagai umat Islam yang baik, kita harus berperilaku baik dalam kahidupan di rumah, sekolah dan masyarakat. Sejak masih kecil, kita harus membiasakan menghindari perilaku yang buruk. Setiap selesai membaca kisah seseorang, kita harus dapat mengambil hikmahnya. Yaitu meneladani perilaku baiknya dan menghindari perilaku buruknya.
Sebagai manusia yang baik, hendaknya menjauhi sifat jahat dalam kehidupan sehari-hari. Barang siapa yang membiasakan perilaku baik, maka dia akan dibalas kebaikan oleh orang lain. Namun barang siapa yang membiasakan berbuat jahat, maka dia akan menanggung akibatnya. Dia akan selalu dimusuhi dan dibalas kejahatan sampai mati. Sungguh beruntung orang dalam hidupnya membiasakan berbuat baik. Dan alangkah meruginya orang yang dalam hidupnya menjerumuskan diri dalam lembah dosa kejahatan.
Sebagai orang Islam yang berperilaku baik, kita harus menjauhi sifat dengki. Jika teman kita memperoleh prestasi, maka kita tidak boleh merebutnya dengan jalan yang curang. Jika kita ingin memperoleh prestasi itu, maka hendaknya diperoleh dengan jalan benar dan sportif. Misalnya Arif di kelasnya memperoleh rangking satu, Mahmud pun ingin tahun depan memperoleh rangking satu, maka Mahmud harus berlomba-lomba dengan cara yang benar. Mahmud memacu belajar lebih rajin agar dapat memperoleh nilai yang lebih baik daripada Arif.
Dalam kehidupan di sekolah, jika ada anak yang selalu dengki pasti dia tidak disenangi oleh teman-temannya. Anak yang iri hati biasanya selalu membuat ulah jahat yang meresahkan teman-temannya, guru dan orang tuanya. Misalnya jika ada anak yang iri dengki sedang membenci temannya yang berprestasi, maka dia akan merebut bukunya. Dia juga akan merusak atau menyembunyikan buku temannya. Dia akan mencontek PR ataupun ulangan. Oleh karena itu kalian harus memberikan peringatan kepadanya agar segera insaf dan menjadi anak baik-baik. Kalian tentu senang apabila temanmu yang asalnya jahat lalu dia sadar dan menjadi baik bukan?

B. MENGHINDARI PERILAKU BOHONG SEPERTI MUSAILAMAH
1. Sifat Bohong (dusta)
Bohong atau dusta adalah berkata atau berbuat tidak sesuai dengan sebenarnya. Jika dia berkata selalu tidak sesuai dengan sebenarnya. Jika dia berbuat selalu diliputi sifat-sifat munafik. Umat Islam harus menghindari perilaku jahat tersebut. Orang yang berbuat bohong akan memperoleh balasan siksa yang sangat pedih.
Ingatlah kembali kisah Musailamah al Kazzab. Dia dijuluki Al-Kazzab karena dia berbuat kebohongan yang besar. Kebohongan itu di antaranya adalah mengaku-ngaku sebagai nabi utusan Allah untuk menggantikan Nabi Muhammad. Dia menyatakan bahwa Allah telah memberikan wahyu kepadanya dan menurunkan beberapa ayat Al-Qur'an. Dengan kemahirannya berbicara, dia mempengaruhi orang-orang untuk mengikutinya. Dirinya telah bohong juga telah menyebarkan kebohongan kepada orang lain. Dirinya telah sesat juga telah mengajarkan kesesatan kepada masyarakat banyak. Allah tidak meridhoi kebohongan Musailamah, maka Allah pun memberikan balasan setimpal atas perbuatannya. Melalui pasukan Abu Bakar, maka Allah menumpas habis kebohongan Musailamah al Kazzab dan para nabi palsu.
Setiap umat Islam dilarang untuk berbuat bohong. Juga dilarang keras mengikuti para pembohong. Dalam Surah Al-Qalam ayat 8 Allah telah memberikan peringatan dengan firman-Nya yang berbunyi:
 فَلاَ تُطِعِ الْمُكَذِّبِيْنَ
Artinya:
"Maka janganlah engkau patuhi orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). (Q.S. Al-Qalam/68: 8)

Dalam kehidupan setiap hari, kita harus berhati-hati dan waspada. Kita harus dapat membedakan orang-orang yang berbuat benar dengan orang yang kebohongan. Orang yang melakukan kebohongan biasanya pemahaman dan pengamalan nilai keagamaannya sangat kurang. Dia tidak mau melaksanakan aturan-aturan Allah seperti terdapat dalam kitab suci. Dia ingin hal yang menguntungkan dan mengenakannya dia saja. Dalam suatu ayat disebutkan:
وَكَذَّبُوXا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا
Artinya:
“Dan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami.” " (Q.S. an-Naba'/78:28)

2. Bahaya akibat sifat bohong
Orang yang berbuat bohong berarti dia melakukan perbuatan orang munafik. Ingatlah bahwa kita tidak boleh memiliki sifat-sifat jahat orang munafik. Orang-orang yang memiliki sifat munafik besok akan disiksa di dasar neraka yang diliputi api membara. Sifat-sifat itu adalah jika kita selalu berbohong, jika berjanji selalu mengingkarinya dan jika dipercaya maka dia selalu berkhianat. Perhatikanlah sabda Rasulullah saw. dalam hadits berikut ini.
اَيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ: اِذَا حَدَثَ كَذَبَ، وَاِذَا وَعَدَ اَخْلَفَ، وَاِذَا أْتُمِنَ خَانَ
Artinya:
"Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu jika dia berkata maka berbohong dan jika berjanji maka dia mengingkari dan jika dia dipercaya maka dia berkhianat."

Dalam kisah Musailamah Al Kazzab disebutukan bahwa dirinya tidak berani mengaku-ngaku sebagai nabi ketika berada di lingkungan Madinah karena takut dengan Abu Bakar dan para pemimpin Islam, tapi ketika dia berada di luar Madinah dia menyebarkan kebohongan dengan mengaku-ngaku sebagai nabi. Ketika dia dipercaya sebagai pemimpin masyarakat, dia justru mengajak masyarakat untuk melakukan kemurtadan. Itulah beberapa sifat munafik yang harus kita jauhi agar dapat selamat dalam kehidupan ini.
Sebagai pelajar, kalian harus menjauhi perilaku hasud dan bohong dalam kehidupanmu sehari-hari. Biasakanlah berperilaku setia kawan dan jujur. Jika kalian dapat membiasakannya, tentu kalian akan disenangi banyak orang. Serta besok di akhirat akan memperoleh pahala yang besar dan mendapat nikmat surga.
3. Menghindari sifat bohong
Perilaku bohong/dusta sangat berbahaya bagi diri sendiri, orang lain dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap orang harus menjauhi sifat itu agar bisa selamat dari bahaya yang besar. Menjauhi sifat dusta lebih baik dimulai semenjak kecil/masa kanak-kanak. Jika sudah dewasa nanti kita sudah terbiasa menjauhi perilaku tersebut. Sekarang nilailah perilakumu sendiri-sendiri, pernahkah kalian berbohong? Atau bahkan mungkin sering sekali berbohong. Jika kalian pernah atau sering berbohong, maka mulai sekarang kalian harus meninggalkan sifat itu. Jangan mengulangi lagi berbuat bohong sekalipun hanya sedikit. Jika mengulangi lagi, maka kalian tidak akan dipercaya oleh orang lain.

RANGKUMAN

1. Hasud adalah sifat dengki atau iri hati, apabila orang lain menerima kenikmatan. Dia tidak senang apabila orang lain menerima nikmat atau kebahagiaan, dan dia berusaha agar nikmat itu pindah padanya dengan berbagai cara.
2. Bohong atau dusta adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan sebenarnya. Antara perkataan dan kenyataan tidak sesuai.
3. Bohong termasuk sifat orang munafik.
4. Kita wajib menghindari sifat dengki, iri hati, dan bohong karena dapat merusak amal diri sendiri dan orang lain. Dan kita tidak boleh mengulangi berbuat bohong sekalipun sedikit. Jadilah orang jujur.


KATA- KATA PENTING

Hasud = dengki
Bohong = dusta
Sportif = berjalan secara wajar
Munafik = orang yang antara ucapan dan hatinya tidak sama.

TUGAS INDIVIDU

1.  Tulislah hadits yang menerangkan tentang hasud serta terjemahnya.
2.  Kemudian hafalkan hadits tersebut dan setorkan pada gurumu.


TUGAS KELOMPOK

1. Sebutkan 10 contoh akhlak yang tercela!
2. Bacakan hasil pekerjaan kalian didepan kelasmu!


ISIKAN DALAM KOTAK

Isikan jawaban dari pertanyaan berikut kedalam kotak yang tersedia!

1. Sifat buruk yang timbul dari Abu Jahal
2. Kita harus taat kepada Allah dan ……
3. Sifat dengki itu bahaya dapat mengakibatkan amal-amal menjadi…..
4. Di sekolah kita harus taat kepada……
5. Najis mugholadhoh cara mencucinya dibasuh dengan air 7 kali salah satunya harus memakai……..
6. Jadilah orang pandai, dan janganlah menjadi orang……
7. Janganlah meniru perilaku abu………
8. Orang yang berbuat buruk, jahat, dengki akan mendapat……….
9. Musuh utama manusia adalah………
10. Orang yang berbuat baik dan beriman akan masuk……

1 H
2 A
3 S
4 U
5
D B
6 O
7 H
8 O
9 N
10 G



ULANGAN
I. Pilihlah a, b, c atau d jawaban yang paling benar!
1. Sifat dengki adalah sifat tercela maka harus……
a. di jauhi                            c. di biasakan
b. di ikuti                             d. di teladani
2. Hasud atau dengki dapat merusak…….
a. keburukan                       c. keluarga
b. amal                                 d. rumah
3. Tokoh-tokoh berikut yang mempunyai peri laku jahat, kecuali…..
a. abu lahab                       c. abu hurairoh
b. abu jahal                         d. musailamah
4. Bagaikan api memakan kayu bakar, ini merupakan contoh perbuatan……
a. bohong                             c. senang
b. jujur                                 d. hasud
5. Kalau teman kita mendapat rangking 1, kita tidak boleh iri hati tapi harus  ……belajar.
a. rajin                             c. santai
b. malas                           d. diam
6. Nabi Muhammad tidak pernah bohong, dan selalu jujur, karena beliau mempunyai sifat……
a. sidiq                           c. tabliq
b. fathonah                   d. amanah
7. Dalam hati abu lahab tercermin perilaku………..
a. baik                       c. hasud
b. bakhil                         d. sombong
8. Dalam diri abu jahal tercermin perilaku…….
a. bohong                         c. jujur
b. jahat                           d. khiyanat
9. Dalam diri musailamah tercermin perilaku…….
a. baik                               c. bohong
b. sombong                     d. rajin
10. Allah mencintai orang-orang yang berbuat…..
a. kerusakan                 c. bohong
b. dengki                       d. kebaikan
II. Isilah titik- titik berikut dengan jelas dan benar!
1. Hasud atau iri hati itu termasuk akhlak………
2. Salim minta uang SPP pada ayahnya melebihi pembayarannya, maka salim mempunyai sifat………
3. Setiap murid tidak boleh berbohong di…….
4. Tokoh yang mempunyai sifat bohong adalah…….
5. Jangan bersikap dengki seperti…….
6. Abu Lahab adalah musuh Nabi Muhammad dan ……..
7. Nabi Muhammad tidak pernah bohong dan beliau selalu ………
8. Jahat dan kejam merupakan perilaku dari ……
9. Orang jujur akan masuk ……….
10. Orang bohong, hasud akan ………

III. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat dan benar!
1. Sebutkan tanda-tanda orang munafik!
2. Bolehkah murid SD berlaku bohong! Sebutkan alasan mu!
3. Apa yang terdapat dalam pribadi Abu Jahal!
4. Dimana saja kita tidak boleh bohong!
5. Nabi Muhammad mempunyai gelar Al Amin. Deskripsikan artinya!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar